Recovery basis data merupakan
suatu proses penyimpanan kembali basis data pada keadaan yang benar sebelum terjadi
kegagalan(failure).
Prosedur recovery yang digunakan
tergantung dari kegagalan yang terjadi pada basis data. Terdapat 2 kasus
kerusakkan :
1. Jika basis data rusak secara fisik seperti
: disk
head crash dan menghancurkan basis
data, maka yang
terpenting adalah
melakukan menyimpan kembali backup
basis data yang terakhir dan mengaplikasikan
kembali operasi-operasi update
transaksi yang telah commit dengan menggunakan log file. Dengan asumsi bahwa log file-nya tidak
rusak.
2. Jika basis data tidak rusak secara
fisik tetapi menjadi tidak konsisten, sebagai contoh sistem
crash sementara transaksi dieksekusi, maka
yang perlu dilakukan adalah membatalkan
perubahan-perubahan yang
menyebabkan basis data tidak konsisten.
Mengulang beberapa transaksi sangat
diperlukan juga untuk meyakinkan bahwa
perubahan2 yang dilakukan telah disimpan di dalam secondory storage.
Di sini tidak perlu
menggunakan salinan backup basis
data, tetapi dapat me-restore basis data
ke dalam keadaan yang konsisten dengan
menggunakan before- dan after-image yang ditangani oleh log file.
Teknik recovery berikut ini dilakukan terhadap
situasi dimana basis data tidak rusak tetapi basis data dalam keadaan yang
tidak konsisten.
1. Deferred Update
Update tidak dituliskan ke basis
data sampai sebuah transaksi dalam keadaan commit. Jika transaksi gagal sebelum
mencapai keadaan ini, transaksi ini tidak akan
memodifikasi basis data dan
juga tidak ada
perubahan2 yang perlu dilakukan.
Penulisan dilakukan secara
initial hanya terhadap
log dan log
record yang digunakan untuk actual update terhadap basis data.
Jika sistem gagal, sistem akan
menguji log dan menentukan transaksi mana yang perlu dikerja kan ulang, tetapi
tidak perlu membatalkan semua transaksi.
2. Immediate Update
Update diaplikasikan terhadap
basis data tanpa harus menunggu transaksi dalam keadaan commit. Update dapat
dilakukan terhadap basis data setiap saat setelah log record
ditulis. Log dapat
digunakan untuk membatalkan
dan mengulang kembali transaksi
pada saat terjadi kegagalan.
FASILITAS RECOVERY PADA DBMS
- Mekanisme backup
melakukan
backup secara periodik terhadap basis data yang ada
- Fasilitas Logging
Mencatat
transaksi-transaksi dan
perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
basis data.
DBMS memelihara
file khusus yang
disebut Log (Journal)
yang
menyediakan informasi mengenai
seluruh perubahan yang
terjadi pada
basis data.
- Fasilitas Checkpoint
Mengizinkan update
terhadap basis data yang
akan menjadi basis data
yang permanen
- Manager recovery
Mengizinkan sistem
untuk menyimpan kembali basis data
ke keadaan sebelum
terjadi kegagalan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar